Pembaca dan sahabat
Blogger tercinta, ciri khas Yogyakarta selain Keraton dan Tugu Jogja nya adalah
sebuah warung kecil dengan model gerobak dorong yang sangat mudah dijumpai di
sepanjang jalan-jalan seputar Jogja. Warung kecil ini sangat identik dengan
kota istimewa ini, hampir di semua Kabupaten di wilayah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta banyak terdapat warung sangat sederhana ini. Selain di
Yogyakarta warung ini juga bisa ditemui di beberapa kota sekitar seperti
Klaten, Solo, dan Purworejo. Kali ini sudutyogya akan membahas sebuah
tempat kuliner khas kota ini yang bernama Warung Angkringan. Pembaca,
Angkringan adalah sebuah keunikan yang penuh kesederhanaan namun bukan berarti
kampungan, karena di kota istimewa ini terdapat ratusan bahkan ribuan
Angkringan mulai dari yang sederhana sampai yang terkesan mewah
sekalipun.
Sejarah Angkringan
menurut cerita dari masyarakat dan catatan literatur sejarah dipelopori oleh
seseorang yang bernama Mbah Pairo, beliau adalah pendatang dari
Cawas, sebuah daerah yang berada di Klaten. Pada tahun 1950 an dalam keadaan
yang serba kekurangan dan modal seadanya beliau merantau dari Cawas menuju
Jogja dengan harapan untuk memperbaiki ekonomi hidupnya. Setelah sampai di
Jogja segera beliau membuat sebuah pikulan dengan berbahan bambu untuk beliau
berjualan makanan, dari sinilah sejarah Angkringan dimulai, dengan bertempat di
emperan Stasiun Tugu Mbah Pawiro menggelar dan menjajakan dagangannya. Pada
waktu itu warung Mbah Pairo disebut dengan ting-ting hik, HIK adalah
singkatan dari Hidangan Istimewa Kampung, istilah HIK ini banyak dipakai untuk
Angkringan yang berada di kota Solo, selain itu sering juga warung Mbah Pairo
disebut dengan iyek-iyek menurut bahasa berarti kecil-kecilan atau
ringan karena makanan yang dijual adalah makanan kecil dan ringan. Seiring
waktu berjalan akhirnya banyak orang-orang Jogja yang mengikuti jejak Mbah
Pairo dan dengan semakin bergantinya zaman digunakanlah gerobak sebagai
pengganti pikulan dalam berjualan makanan dan namanya pun juga berganti
menjadi Angkringan sampai dengan saat ini.
Angkringan dalam bahasa
Jawa berarti ngangkring atau duduk santai dengan kaki naik atau
ditaruh diatas bangku tempat duduk, dalam kesehariannya pengunjung Angkringan
memang bisa dan diperbolehkan untuk duduk santai
secara ngangkring karena sama sekali tidak ada suasana formal di
warung ini, tidak seperti di warung-warung rumahan atau di restoran besar
lainnya. Di Angkringan ini kita akan mendapatkan suasanya yang santai dan penuh
dengan kekeluargaan walaupun antar pengunjung tidak saling kenal. Di warung ini
semua bebas ngobrol dengan tema apapun juga mulai dari keadaan negara, politik,
olahraga, bisnis, atau apapun itu. Inilah sisi utama keunikan dan pesona Jogja
dari segi kulinernya, banyak pengunjung atau pendatang yang kagum dengan warung
kecil nan sederhana namun mempesona ini, begitupun dengan wisatawan mancanegara
juga kagum dengan Angkringan ini.
Ada salah satu
Angkringan di Jogja yang cukup menarik, Angkringan ini terletak di pinggir
jalan Selokan Mataram, namanya Angkringan COFFEE MORNING, pemiliknya
adalah sepasang suami istri yang berusia masih muda. Dengan slogan Ngopi
Sik Ndak Edan (ngopi dulu biar tidak gila) Angkringan ini menyuguhkan
berbagai makanan khas yang tersedia di berbagai Angkringan Jogja pada
umumnya.
Angkringan Coffee Morning Terletak Di Jl. Selokan Mataram |
Angkringan Coffee
Morning tergolong sederhana tapi menyajikan makanan yang cukup lengkap, disini tersedia
makanan khas Angkringan seperti nasi kucing, sate usus, sate ati dan ampela,
sate kerang, berbagai gorengan seperti mendoan dan tahu susur, molen pisang,
roti serta makanan ringan lainnya. Untuk minuman juga tersedia lengkap seperti
es teh atau teh hangat, es jeruk atau air jeruk hangat, berbagai minuman instan
seperti kopi instan, susu, dan minuman tradisional seperti wedang jahe atau
susu jahe. Dengan kapasitas pengunjung yang mampu menampung sekitar 12 an
orang, Angkringan ini cukup nyaman dan juga teduh karena ada pohon jambu dan
beberapa tanaman di sekitarnya.
Berbagai Hidangan Tersedia |
Yang menjadi ciri khas
warung Angkringan pada umumnya adalah minumannya yang bernama wedang jahe,
begitupun dengan Angkringan Coffee Morning ini, wedang jahe adalah sebuah
minuman dengan berbahan dasar jahe, sebuah tanaman herbal yang mudah ditemui di
negeri ini. Membuat wedang jahe ini sebenarnya sangat mudah, saya pernah
menanyakan langsung kepada salah satu pengampu Angkringan, caranya beberapa
buah jahe secukupnya dikupas sampai bersih lalu dicuci hingga bersih juga,
selanjutnya jahe yang sudah dikupas dan dicuci bersih tadi digeprek atau
ditumbuk bisa di cobek atau di tempat yang kira-kira bisa untuk menumbuk,
syukur-syukur kalau ada lumpang (alat penumbuk tradisonal yang terbuat dari
batu). Setelah digeprek atau ditumbuk (diusahakan jangan sampai halus sekali)
lalu tumbukan jahe tersebut diberi air secukupnya. Sementara itu siapkan air
bersih dalam panci atau ceret dengan takaran menurut kehendak kita atau
secukupnya, untuk airnya bisa menggunakan air yang sudah matang atau air yang
belum matang. Setelah itu masukkan tumbukan jahe tadi kedalam air bersih dalam
ceret atau panci lalu panaskan diatas kompor sampai benar-benar mendidih.
setelah mendidih tuangkan ke dalam gelas dengan menggunakan saringan agar bekas
tumbukan jahe tadi tidak ikut masuk kedalam gelas. Terakhir air jahe yang telah
dituangkan kedalam gelas tersebut diberi gula pasir atau gula merah sesuai
selera serta bisa juga ditambahkan susu putih secukupnya, dan hidangkan selagi
hangat. Jadilah wedang jahe hangat yang nikmat, berbagai khasiat yang ada dalam
wedang jahe ini diantaranya adalah sebagai pengusir masuk angin, mengobati
gangguan pencernaan, menurunkan kolesterol, mengobati radang sendi, dan
berbagai khasiat lainnya.
Jahe Geprek |
Jahe Susu |
Lokasi Angkringan Coffee Morning ini berada di jalan Selokan Mataram. Dari
Jalan Magelang (dari arah selatan / pusat kota Jogja) melaju ke arah utara
sampai menemui TVRI Stasiun Yogyakarta terus lurus sampai ketemu perempatan
lampu merah Selokan Mataram, lalu ambil arah kiri dan terus jalan lurus ke arah
barat saja kira-kira sekitar 2 km kita akan temukan Angkringan Cofee Morning
ini. Sangat mudah menemukan Angkringan ini karena letaknya yang persis di
pinggir jalan Selokan Mataram.
Sisi Lain Angkringan Coffee Morning |
Nah pembaca dan sahabat
Blogger yang tercinta, inilah sekilas ulasan mengenai salah satu kuliner yang
identik dengan kota Jogja, yaitu warung Angkringan, sebuah tempat melepas lapar
dan lelah yang sangat sederhana namun penuh keunikan. Dengan harga makanan yang
pasti terjangkau siapapun dijamin akan membuat anda terlepas dari rasa lapar
maupun dahaga. Di lain waktu sudutyogya akan kembali mengulas tentang
berbagai dunia kuliner, obyek wisata, dan berbagai tempat yang unik menarik di
seputar wilayah Yogyakarta, terima kasih atas perhatiannya dan Salam Bloggermania!
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar