Selasa, 03 April 2018

ANGKRINGAN COFFEE MORNING, NGOPI SIK NDAK EDAN !


    Pembaca dan sahabat Blogger tercinta, ciri khas Yogyakarta selain Keraton dan Tugu Jogja nya adalah sebuah warung kecil dengan model gerobak dorong yang sangat mudah dijumpai di sepanjang jalan-jalan seputar Jogja. Warung kecil ini sangat identik dengan kota istimewa ini, hampir di semua Kabupaten di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta banyak terdapat warung sangat sederhana ini. Selain di Yogyakarta warung ini juga bisa ditemui di beberapa kota sekitar seperti Klaten, Solo, dan Purworejo. Kali ini sudutyogya akan membahas sebuah tempat kuliner khas kota ini yang bernama Warung Angkringan. Pembaca, Angkringan adalah sebuah keunikan yang penuh kesederhanaan namun bukan berarti kampungan, karena di kota istimewa ini terdapat ratusan bahkan ribuan Angkringan mulai dari yang sederhana sampai yang terkesan mewah sekalipun. 
    Sejarah Angkringan menurut cerita dari masyarakat dan catatan literatur sejarah dipelopori oleh seseorang yang bernama Mbah Pairo, beliau adalah pendatang dari Cawas, sebuah daerah yang berada di Klaten. Pada tahun 1950 an dalam keadaan yang serba kekurangan dan modal seadanya beliau merantau dari Cawas menuju Jogja dengan harapan untuk memperbaiki ekonomi hidupnya. Setelah sampai di Jogja segera beliau membuat sebuah pikulan dengan berbahan bambu untuk beliau berjualan makanan, dari sinilah sejarah Angkringan dimulai, dengan bertempat di emperan Stasiun Tugu Mbah Pawiro menggelar dan menjajakan dagangannya. Pada waktu itu warung Mbah Pairo disebut dengan ting-ting hik, HIK adalah singkatan dari Hidangan Istimewa Kampung, istilah HIK ini banyak dipakai untuk Angkringan yang berada di kota Solo, selain itu sering juga warung Mbah Pairo disebut dengan iyek-iyek menurut bahasa berarti kecil-kecilan atau ringan karena makanan yang dijual adalah makanan kecil dan ringan. Seiring waktu berjalan akhirnya banyak orang-orang Jogja yang mengikuti jejak Mbah Pairo dan dengan semakin bergantinya zaman digunakanlah gerobak sebagai pengganti pikulan dalam berjualan makanan dan namanya pun juga berganti menjadi Angkringan sampai dengan saat ini.
    Angkringan dalam bahasa Jawa berarti ngangkring atau duduk santai dengan kaki naik atau ditaruh diatas bangku tempat duduk, dalam kesehariannya pengunjung Angkringan memang bisa dan diperbolehkan untuk duduk santai secara ngangkring karena sama sekali tidak ada suasana formal di warung ini, tidak seperti di warung-warung rumahan atau di restoran besar lainnya. Di Angkringan ini kita akan mendapatkan suasanya yang santai dan penuh dengan kekeluargaan walaupun antar pengunjung tidak saling kenal. Di warung ini semua bebas ngobrol dengan tema apapun juga mulai dari keadaan negara, politik, olahraga, bisnis, atau apapun itu. Inilah sisi utama keunikan dan pesona Jogja dari segi kulinernya, banyak pengunjung atau pendatang yang kagum dengan warung kecil nan sederhana namun mempesona ini, begitupun dengan wisatawan mancanegara juga kagum dengan Angkringan ini.
    Ada salah satu Angkringan di Jogja yang cukup menarik, Angkringan ini terletak di pinggir jalan Selokan Mataram, namanya Angkringan COFFEE MORNING, pemiliknya adalah sepasang suami istri yang berusia masih muda. Dengan slogan Ngopi Sik Ndak Edan (ngopi dulu biar tidak gila) Angkringan ini menyuguhkan berbagai makanan khas yang tersedia di berbagai Angkringan Jogja pada umumnya. 


Angkringan Coffee Morning Terletak 
Di Jl. Selokan Mataram

    Angkringan Coffee Morning tergolong sederhana tapi menyajikan makanan yang cukup lengkap, disini tersedia makanan khas Angkringan seperti nasi kucing, sate usus, sate ati dan ampela, sate kerang, berbagai gorengan seperti mendoan dan tahu susur, molen pisang, roti serta makanan ringan lainnya. Untuk minuman juga tersedia lengkap seperti es teh atau teh hangat, es jeruk atau air jeruk hangat, berbagai minuman instan seperti kopi instan, susu, dan minuman tradisional seperti wedang jahe atau susu jahe. Dengan kapasitas pengunjung yang mampu menampung sekitar 12 an orang, Angkringan ini cukup nyaman dan juga teduh karena ada pohon jambu dan beberapa tanaman di sekitarnya. 


Berbagai Hidangan Tersedia

    Yang menjadi ciri khas warung Angkringan pada umumnya adalah minumannya yang bernama wedang jahe, begitupun dengan Angkringan Coffee Morning ini, wedang jahe adalah sebuah minuman dengan berbahan dasar jahe, sebuah tanaman herbal yang mudah ditemui di negeri ini. Membuat wedang jahe ini sebenarnya sangat mudah, saya pernah menanyakan langsung kepada salah satu pengampu Angkringan, caranya beberapa buah jahe secukupnya dikupas sampai bersih lalu dicuci hingga bersih juga, selanjutnya jahe yang sudah dikupas dan dicuci bersih tadi digeprek atau ditumbuk bisa di cobek atau di tempat yang kira-kira bisa untuk menumbuk, syukur-syukur kalau ada lumpang (alat penumbuk tradisonal yang terbuat dari batu). Setelah digeprek atau ditumbuk (diusahakan jangan sampai halus sekali) lalu tumbukan jahe tersebut diberi air secukupnya. Sementara itu siapkan air bersih dalam panci atau ceret dengan takaran menurut kehendak  kita atau secukupnya, untuk airnya bisa menggunakan air yang sudah matang atau air yang belum matang. Setelah itu masukkan tumbukan jahe tadi kedalam air bersih dalam ceret atau panci lalu panaskan diatas kompor sampai benar-benar mendidih. setelah mendidih tuangkan ke dalam gelas dengan menggunakan saringan agar bekas tumbukan jahe tadi tidak ikut masuk kedalam gelas. Terakhir air jahe yang telah dituangkan kedalam gelas tersebut diberi gula pasir atau gula merah sesuai selera serta bisa juga ditambahkan susu putih secukupnya, dan hidangkan selagi hangat. Jadilah wedang jahe hangat yang nikmat, berbagai khasiat yang ada dalam wedang jahe ini diantaranya adalah sebagai pengusir masuk angin, mengobati gangguan pencernaan, menurunkan kolesterol, mengobati radang sendi, dan berbagai khasiat lainnya.


Jahe Geprek

Jahe Susu
    Lokasi Angkringan Coffee Morning ini berada di jalan Selokan Mataram. Dari Jalan Magelang (dari arah selatan / pusat kota Jogja) melaju ke arah utara sampai menemui TVRI Stasiun Yogyakarta terus lurus sampai ketemu perempatan lampu merah Selokan Mataram, lalu ambil arah kiri dan terus jalan lurus ke arah barat saja kira-kira sekitar 2 km kita akan temukan Angkringan Cofee Morning ini. Sangat mudah menemukan Angkringan ini karena letaknya yang persis di pinggir jalan Selokan Mataram.
           
Sisi Lain Angkringan Coffee Morning
    Nah pembaca dan sahabat Blogger yang tercinta, inilah sekilas ulasan mengenai salah satu kuliner yang identik dengan kota Jogja, yaitu warung Angkringan, sebuah tempat melepas lapar dan lelah yang sangat sederhana namun penuh keunikan. Dengan harga makanan yang pasti terjangkau siapapun dijamin akan membuat anda terlepas dari rasa lapar maupun dahaga. Di lain waktu sudutyogya akan kembali mengulas tentang berbagai dunia kuliner, obyek wisata, dan berbagai tempat yang unik menarik di seputar wilayah Yogyakarta, terima kasih atas perhatiannya dan Salam Bloggermania!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENIKMATI KESEJUKAN LERENG GUNUNG MERAPI DARI TAMAN GARDU PANDANG MERAPI

    Sahabat Blogger dan pembaca dimanapun anda berada, ada sekian banyak tempat wisata di Yogyakarta yang menawarkan berbagai keindahan da...