Pembaca yang terhormat dan sahabat Blogger, ada banyak sudut di kota Jogja yang penuh dengan nuansa yang menawan kalbu. Dari pusat kota sampai pelosok perbatasan pun Jogja tetap mempesona, bukan bermaksud melebih-lebihkan atau memuja daerah sendiri tapi begitulah kenyataannya. Siapapun yang pernah datang sekedar untuk berwisata ataupun yang pernah berdomisili disini pasti akan selalu terkenang dan tidak akan pernah bisa melupakannya sepanjang hidup. Bagi anda para pembaca atau sahabat Blogger yang belum pernah sekalipun datang ke kota ini seandainya sempat, mungkin perlu sekedar meluangkan waktu beberapa hari untuk mencoba datang kesini. Rasakanlah dan nikmatilah setiap penjuru dan sudut kota ini, maka ada sesuatu yang akan merasuk sampai ke relung hati dan kalbu anda sehingga saat anda meninggalkan kota ini akan selalu terkenang oleh pesonanya.
Sahabat Blogger, dengan segala kelebihan dan kekurangannya Yogyakarta adalah kota yang kata para pendatang sulit mendeskripsikannya dengan kata-kata apapun itu, betapa nyaman dan tenangnya berada disini, perpaduan antara suasana modern dan klasik terasa menawan kalbu. Kali ini sudutyogya akan mengulas tentang sebuah tempat di tengah-tengah keramaian kota Yogyakarta, tempat ini bukanlah sebuah obyek wisata tetapi sebuah tempat untuk nongkrong atau sekedar berkumpul menikmati suasana bersama teman atau sahabat. Tempat ini adalah sebuah jembatan bernama jembatan Gondolayu, jembatan yang kata orang-orang sebagai tempat yang unik dan penuh inspirasi. Jembatan ini dibangun pada masa penjajahan Belanda. Jembatan Gondolayu adalah jembatan penghubung sungai Code yang mengalir di bawahnya, di bawah jembatan ini juga terdapat perkampungan penduduk yang sering disebut dengan kampung kali Code.
Jembatan Gondolayu |
Jembatan Gondolayu terletak di Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta, dari arah Tugu Jogja lurus ke barat kurang lebih sekitar 200 meter, panjang jembatan ini hanya sekitar 100 meter dan lebar sekitar 40 meter. Jembatan ini kerap digunakan untuk berkumpul anak-anak muda pada waktu sore hingga malam hari, pada jaman penjajahan Belanda di tahun 1937 di sebelah barat dan timur jembatan ini masih terdapat banyak pohon-pohon yang besar dan rindang, tapi seiring berjalannya masa pohon-pohon tersebut sudah tidak ada lagi dan berganti dengan gedung-gedung Perusahaan. Para pengunjung yang mengunjungi jembatan ini hampir semuanya ingin melihat aliran sungai Code yang membelah kota Yogyakarta dan juga melihat panorama perkampungan di bawah jembatan ini. Selain itu saat pagi hari ataupun sore jika langit sedang cerah atau tidak mendung kita bisa juga melihat pemandangan Gunung Merapi yang berada di sebelah utara Yogyakarta.
Pada malam hari adalah adalah waktu yang spesial di jembatan ini, suasana menjadi ramai dengan banyaknya para pengunjung yang mendatangi tempat ini, terkadang ada pula pedagang makanan atau minuman yang mengais rezeki dengan berjualan di jembatan ini. Saat malam suasana menjadi menarik, gemerlap lampu-lampu gedung dan rumah penduduk dan cahaya yang memancar dari Tugu Jogja berkilauan terlihat jelas dari jembatan Gondolayu, suasana penuh romansa yang dipastikan membuat anda selalu terkenang dengan kota istimewa ini. Saat musim hujan tiba sungai Code yang berada di bawah jembatan Gondolayu sering terjadi banjir sampai airnya meluap menggenangi perkampungan di bantarannya, sungai Code ini juga tempat aliran lahar Gunung Merapi saat erupsi, saat erupsi Gunung Merapi di tahun 2010 banjir lahar pernah meluap di Sungai ini menggenangi perkampungan warga.
Sisi paling menarik dari Jembatan Gondolayu ini adalah di sebelah selatannya, kita bisa melihat dari atas jembatan sebuah perkampungan penduduk (kampung Code selatan) yang rumahnya di cat berwarna-warni, konon mirip perkampungan di Rio de Janeiro Brasil. Cat warna kuning, biru, merah, putih paling dominan sebagai warna rumah penduduk, sehingga dari atas jembatan Gondolayu terlihat sangat unik dan menarik. Inilah sisi utama para pengunjung dalam menikmati suasana jembatan Gondolayu karena kampung warna-warni yang unik di selatan jembatan Gondolayu.
Jembatan Kali Code Yang Romantis Bila Malam Hari Tiba |
Berbicara mengenai kisah kampung kali Code yang berada di bawah jembatan ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari seorang tokoh yang bernama Romo Mangun, nama lengkapnya Y.B. Mangunwijaya. Pada tahun 1980 an wilayah perkampungan sungai Code ini masih berupa wilayah yang kumuh dan rata-rata bangunan rumahnya masih menggunakan bambu, sampai pada akhirnya Romo Mangun bersama para mahasiswa dan relawan menata pemukiman ini. Rumah-rumah warga ditata dengan baik mengikuti kontur geografis wilayah ini. Romo Mangun juga membangun fasilitas umum untuk warga seperti tempat untuk MCK, sumur, dan tempat untuk pertemuan warga. Puncaknya perkampungan kali Code pada tahun 1992 mendapatkan penghargaan Aga Khan Award For Architecture, yaitu sebuah penghargaan Internasional di bidang arsitektur. Demikianlah pembaca dan sahabat Blogger yang terhormat, sedikit ulasan mengenai sebuah tempat yang unik di kota Yogyakarta. Setiap sudut kota ini adalah unik, menarik, dan tak lupa pastinya romantis juga. Di lain waktu sudutyogya akan kembali mengulas tentang obyek wisata, dunia kuliner, dan semua tempat yang unik dan menarik di kota istimewa ini. Salam Blogger mania.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar