Kita pasti masih ingat peristiwa pada tanggal 13 Februari 2014 silam, ya.. ketika itu peristiwa dahsyatnya erupsi Gunung Kelud yang berada di Provinsi Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Kediri menimbulkan efek yang luar biasa dimana abu vulkanik akibat letusannya menyebar sampai ke berbagai daerah di Jawa Tengah tak terkecuali wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga terkena imbasnya. Saat itu abu vulkanik letusan Gunung Kelud menyelimuti 90% wilayah DIY, bahkan Bandara Adi Sucipto yang setiap hari digunakan untuk melayani penerbangan domestik dan internasional pun terpaksa ditutup beberapa hari karena landasan pacu terselimuti oleh tebalnya abu vulkanik erupsi Gunung Kelud tersebut. Pembaca dan sahabat Blogger tercinta, kali ini sudutyogya akan sedikit bernostalgia mengenang memori erupsi Gunung Kelud yang fenomenal saat itu sampai dampak letusannya yaitu hujan abu vulkaniknya sempat melumpuhkan berbagai akitivitas penduduk di kota istimewa ini.
Erupsi Gunung Kelud terjadi pada hari kamis tanggal 13 Februari pada pukul 22.00 WIB sampai hari jumat dinihari tanggal 14 Februari pukul 01.00 WIB, suara gemuruh erupsinya terasa sampai ke beberapa wilayah Provinsi Jawa Tengah termasuk di wilayah Yogyakarta. Pada awalnya tak ada yang menduga kalau efek erupsinya akan sampai ke Jogja, saat itu warga Jogja sebagian besar masih terlelap dalam tidurnya atau ada juga yang menonton perkembangan berita terjadinya erupsi Gunung Kelud tersebut dari salah satu stasiun TV swasta, tetapi bagi warga yang belum tertidur semuanya mendengar suara gemuruh yang cukup kuat akibat erupsi gunung tersebut.
Abu Vulkanik Gunung Kelud Di Alun-Alun Kidul Jogja |
Pada pukul 05.00 WIB atau sekitar waktu subuh, saat itulah abu vulkanik erupsi Gunung Kelud ternyata menyebar sampai di seluruh wilayah DIY, banyak warga yang kaget, heran, sekaligus hampir tidak percaya karena mereka tidak menyangka bahwa Gunung Kelud yang letaknya sangat jauh dari Jogja ternyata erupsinya bisa sekuat itu sampai menyebarkan abu vulkaniknya ke seluruh Kabupaten di Provinsi DIY. Bahkan langit Jogja pun mendung tanpa sinar matahari akibat tertutup tebalnya abu vulkanik Gunung Kelud saat itu, rasanya efek erupsi Gunung ini lebih besar daripada efek erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 silam karena saat erupsi Gunung Merapi di tahun 2010 dampak abu Vulkaniknya tidak sebesar dan setebal erupsi Gunung Kelud 2 tahun silam, wilayah yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi waktu itu yang paling parah hanya Kabupaten Sleman dan sebagian Kotamadya Yogya saja, sedangkan wilayah Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul relatif tidak terkena dampak apapun. Berbeda dengan erupsi Gunung Kelud yang efeknya terasa sampai ke seluruh Kabupaten di Wilayah DIY.
Akibat terkena dampak abu vulkanik erupsi Gunung Kelud waktu itu sempat beberapa hari melumpuhkan perekonomian sebagian besar wilayah Yogyakarta, banyak toko-toko dan kantor-kantor pemerintahan maupun perusahaan swasta memilih untuk meliburkan aktivitasnya karena terganggu oleh abu vulkanik Gunung Kelud tersebut. Abu vulkanik erupsi Gunung Kelud tergolong sulit dibersihkan karena ketebalan yang tinggi dan jenis abu vulkaninknya yang liat sehingga walau disemprot air beberapa kalipun juga masih ada sisa-sisa yang tertinggal.
Abu Vulkanik Kelud Di Malioboro |
Gunung Kelud terletak di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Gunung ini memiliki karakteristik hampir sama seperti Gunung Merapi, yaitu sama-sama sebagai gunung berapi paling aktif di Indonesia. Menurut catatan dari berbagai sumber, Gunung Kelud telah meletus lebih dari 30 kali sejak tahun 1000 masehi. Gunung ini sebelum erupsi terakhirnya di tahun 2014 telah mengalami erupsi juga pada tahun 2007 yang lalu.
Abu Vulkanik Gunung Kelud Di Sekitar Jl. Magelang |
Menurut catatan sejarah, salah satu letusan Gunung Kelud yang terbesar dan paling mematikan terjadi pada tahun 1919 ketika itu masa kolonial Belanda, kejadian itu tercatat di laporan seorang pejabat pemerintahan kolonial Belanda yang bernama Carl Wilhelm. Saat itu korban serupsi Gunung Kelud mencapai sekitar 5.160 jiwa dan merusak lahan pertanian sampai seluas 15.000 hektar karena terjangan material erupsi Gunung Kelud yang mencapai jarak sepanjang 38 kilometer.
Abu Vulkanik Kelud Di Fly Over Jombor Sleman Jogja |
Sebenarnya ada sengketa yang terjadi di Gunung Kelud ini, sengketa tersebut tentang status kepemilikan atau letak administratifnya, karena letak gunung ini berada diantara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar maka diantara dua Kabupaten tersebut terjadi perbedaan pendapat tentang siapa yang berhak untuk mengelola pariwisatanya. Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar sampai saat ini masih sama-sama saling mengklaim atas kepemilikan Gunung Kelud.
Suasana Di Perempatan Ring Road Utara Jl. Monumen Jogja Kembali |
Permasalahan sengketa tersebut akhirnya membuat Gubernur Jawa Timur Soekarwo turun tangan dan menerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa Gunung Kelud kepemilikan administratifnya berada di wilayah pemerintahan Kabupaten Kediri. Keputusan Gubernur Soekarwo tersebut membuat Pemerintah Kabupaten Blitar meradang dan menggugat Gubernur Jawa Timur tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara.
Dampak Erupsi Di Seputaran Jl. Palagan Tentara Pelajar |
Pengadilan Tata Usaha Negara akhirnya menolak gugatan Pemerintah Kabupaten Blitar. Sampai meletusnya Gunung Kelud yang terakhir di tahun 2014 yang lalu permasalahan sengketa antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar masih belum selesai, antara kedua Pemerintah Kabupaten tersebut masih terjadi saling gugat sampai pada akhirnya Gubernur Soekarwo mencabut Surat Keputusan Gubernur tentang status kepemilikan Gunung Kelud pada tahun 2015 dan menyerahkan permasalahan sengketa ini kepada Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.
TVRI Stasiun Yogyakarta Juga Tidak Luput Dari Dampak Erupsi Kelud |
Kerugian finansial saat erupsi Gunung Kelud di tahun 2014 yang lalu mencapai angka miliaran rupiah, guyuran abu vulkanik akibat erupsi gunung ini telah melumpuhkan bandara-bandara besar di Pulau Jawa seperti Bandara Adi Sucipto Jogja, Bandara Adi Sumarmo Solo, Bandara Juanda Surabaya. Bandara Ahmad Yani semarang, sampai Bandara Husein Sastranegara Bandung. Keruakan signifikan juga terjadi di bidang manufaktur dan industri pertanian akibat hujan abu eruspi gunung ini.
Penyebaran Abu Vulkanik Kelud Di Wilayah Kabupaten Sleman |
Peristiwa erupsi Gunung Kelud tahun 2014 kemarin memang tidak terduga oleh warga Yogyakarta, sampai membuat warga Jogja bergotong royong secara sukarela untuk membersihakn jalan-jalan utama di kota ini. Seluruh bangunan kota terselimuti oleh abu vulkanik yang tebal dan sekolah-sekolah di wilayah DIY pun sebagian besar diliburkan, jarak pandang lalu lintas saat itu hanya kurang dari 20 meter saja. Tapi beberapa waktu kemudian hujan sempat turun dengan deras sehingga sedikit banyak ikut membantu untuk membersihkan abu vulkanik Gunung Kelud tersebut.
Memori Dampak Erupsi Gunung Kelud Yang Fenomenal Takkan Terlupakan |
Demikianlah pembaca dan sahabat Blogger tercinta, sekilas tentang memori saat terjadinya erupsi Gunung Kelud yang terjadi pada tanggal 13 Februari 2014 silam, dan akiibat dari erupsinya ini hujan abu vulkanik sampai menyebar hingga ke Jogja sehingga menimbulkan fenomena yang takkan pernah terlupakan oleh warga di kota istimewa ini. Semoga bisa menjadikan hikmah dan pelajar bagi kita semua untuk menyadari bahwa alam tidak akan bisa dilawan oleh kekuatan manusia, maka bijaklah dan rawatlah alam agar bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatiannya dan salam Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar